Prediksi dan Analisa Pertandingan Jerman vs Spanyol

“The Classical Final”, Pertandingan Paling Cantik Dalam Piala Dunia 2010

De Panzer Jerman akan melawan Tim Favorit juara Spanyol dalam Babak semi final Piala dunia 2010. Jerman dengan kekuatan luar biasa dalam pertandingan sebelumnya yang menghancurkan lawannya dengan fantastis khususnya mencukur Inggris dan Argentina dengan angka telak. Bila Tren ini berlanjut maka tim kuat ala Spanolpun bisa saja dilahap De Panzer dengan mudah. tetapi Spanyol bukanlah tim sembarangan. Juara Eropa ini saat ini adalah termasuk Tim Spanyol yang paling tangguh yang bertabur bintang. Sehingga sangatlah layak bila pertarungan semi final ini merupakan pertarungan klasik yang paling cantik sepanjang laga Piala Dunia 2010. Melihat beberapa tampilan sevbelumnya Jerman lebih diunggulkan dalam duel semifinal di Durban Stadium, Kamis (8/7) dinihari WIB.

Pra Pertandingan

Jerman

Jerman melangkahkan kakinya ke semifinal dengan sangat baik. Pers setempat memberi apresiasi tinggi dengan memandang Philipp Lahm dan kawan-kawan sebagai pahlawan. Tiket babak empat besar Piala Dunia tahun ini digenggam Jerman setelah mempecundangi Argentina 4-0 Sabtu malam. Sebelumnya mereka tak kalah fantastis dengan menggebuk Inggris 4-1.

“1954, 1970, 1990 .. ” harian Tagesspiegel edisi Minggu memasang judul demikian, menyebut tahun ketika negara mereka menjadi juara dunia, dan tentu saja berharap melanjutkannya dengan 2010. “Terima kasih, kalian pahlawan,” teriak Bild am Sonntag di halaman depannya, dengan foto pelatih Argentina Diego Maradona tersedu sedang, sementara Kanselir Angela Merkel bertepuk tangan buat para pemainnya dari kursi VIP stadion. “1-0 Mueller, 2-0 Klose, 3-0 Friedrich, 4-0 Klose. Ya, kalian pahlawan kami. Ya, kami takkan melupakanmu. Ya, kami masuk semifinal,” tambah harian tersebut dalam artikel terkaitnya.

Jerman selalu masuk minimal semifinal di tiga turnamen besar terakhir. Di Piala Dunia 2006 mereka menjadi juara tiga, lalu runner up Euro 2008, dan saat ini sudah tinggal satu langkah lagi menuju final. “Luar biasa, menakjubkan. Kalian adalah kata-kata itu. Dewa sepakbola sedang tersnyum pada Jerman. Kami mengalahkan Inggris 4-0, kami masuk semifinal Piala Dunia, dan kami memainkan sepakbola terindah di seluruh dunia.” Harian Berliner Kurier menyuruh pembacanya untuk “Namai anak laki-laki kalian Jogi!”, merujuk panggilan pelatih Joachim Loew. “Kemenangan termanis sepanjang masa.” Tak sekadar memuji Jerman, mereka juga memberi sedikit “humor” pada Argentina. Bild menulis, “Cry for me Argentina” sambil memasang gambar Loew sedang melihat Maradona yang menangis di bahu anak perempuannya, Dalma. “Tarian tango terindah dari Jerman,” timpal harian Welt am Sonntag, seperti dilansir AFP. Pesan terakhir dari Bild adalah untuk pertandingan melawan Spanyol di semifinal. Jerman dua tahun lalu menyerah dari tim tersebut di final Piala Eropa di Austria-Swiss. “Tim Spanyol yang ini tidak membuat kami gentar,” sebut Bild setelah skuad “Matador” bersusah payah mengalahkan Paraguay di perempatfinal dengan skor tipis 1-0.

Jerman adalah tamu rutin Paila Dunia. Piala Dunia 2010 merupakan partisipasi ke-17 mereka. Jerman hanya absen pada 1930 dan 1950. Hingga kini, Jerman menjadi salah satu negara paling sukses. Gelar juara untuk kali pertama dicicip pada Swiss ’54 dan dilengkapi gelar kedua saat Piala Dunia 1974 digelar di tanah sendiri. Pada 1990, Jerman mengulangi keberhasilan dengan bermaterikan para pemain yang bermain di Serie A Italia. Piala Dunia terakhir digelar di markas mereka, empat tahun lalu, dan Jerman berhasil tampil mempesona sekaligus menggondol gelar juara ketiga.

Jerman memenangi persaingan dari Rusia untuk memuncaki Grup 4 kualifikasi zona Eropa dan lolos otomatis ke Afrika Selatan. Pasukan Joachim Loew adalah satu dari lima tim Eropa yang tak menderita kekalahan di babak kualifikasi. Mental Jerman selalu bicara pada saat-saat sulit. Mereka menaklukkan Rusia 2-1 di Dortmund dan menenangi laga di Moskwa, 1-0. Inilah kunci tiket otomatis Jerman. Jerman kini meletakan harapan lolos ke Piala Dunia 2010 di pundak Cacau, striker baru yang akan menggantikan peran Miroslav Klose di lini depan. Ghana ingin tidak lagi mencetak gol dari titik penalti. Jerman mengawali laga Piala Dunia 2010 dengan performa gemilang saat mengempaskan Australia empat gol tanpa balas. Ghana beruntung mengalahkan Serbia lewat gol penalti Asamoah Gyan. Di pertandingan kedua, Jerman di luar dugaan dikalahkan Serbia. Ghana susah payah menahan Australia, yang kehilangan satu pemain, 1-1.

Kekuatan

Jangan terlalu berharap sepakbola indah dimainkan Jerman, karena kebugaran fisik dan semangat juang lebih diutamakan dalam tim. Dalam setiap turnamen, Jerman selalu diperhitungkan karena memiliki mentalitas juara. Di atas lapangan, kekuatan lini pertahanan mereka patut diawasi karena hanya kebobolan lima gol sepanjang kualifikasi. Setiap lawan yang menghadapi Jerman sadar akan kekuatan fisik serta keteraturan organisasi permainan mereka.

Jarang menang atas tim-tim kuat seperti Brasil, Spanyol, atau Italia di masa lalu. Empat tahun lalu, Jerman disingkirkan Italia di semi-final, sedangkan pada Piala Eropa 2008, Jerman takluk dari Spanyol di final. Jerman juga membutuhkan pemain kreatif, tak hanya sebelas pemain berkarakter pejuang dan pemimpin seperti kapten Michael Ballack. Namun sayangnya Ballack dilanda cidera.

Pelatih

Sebelum menjabat sebagai pelatih timnas, Loew sempat menjadi asisten Juergen Klinsmann pada Piala Dunia 2006. Menurut media, Loew bertindak sebagai pelatih dari segi taktik, sedangkan Klinsmann lebih sebagai motivator. Loew selalu punya gagasan jelas untuk tim. Jadi, jangan heran jika bintang masa lalu tak diberinya kesempatan karena tidak masuk dalam kerangka strategi tim. Contohnya: Torsten Frings.

Joachim Loew harus mengatasi persoalan di lini depan Jerman bukan pada saat yang tepat, bahkan mungkin yang terburuk. “Saya harus menunggu sampai latihan terakhir beberapa jam sebelum pertandingan, untuk memutuskan siapa yang akan menjadi starter di lini depan,” kata Loew. “Saya yakin setiap pemain, dan setiap striker, ingin bermain.” Pilihan terbaik bagi Jerman adalah bermain dengan satu striker. Jika usulan diterima, pilihannya Loew adalah pada Cacau — striker yang mencetak tiga gol dalam laga persahabtan sebelum Piala Dunia 2010.

Cacau tidak dimainkan karena Loew lebih memilih pemain yang punya reputasi, ketimbang sedang berprestasi. Akibatnya, Klose tetap menjadi pilihan pertama, dan Cacau duduk di bangku cadangan. Cacau dimainkan Loew di Piala Dunia saat melawan Australia, dan mencetak gol. Loew mengatakan selain lini depan, Jerman tidak akan melakukan perubahan apa pun di lini tengah dan belakang. Juga tidak ada modifikasi skuad, dengan mengoplos pemain muda dan senior. “Lima di antara mereka telah terkena kartu kuning. Jika terkena kartu lagi, mereka tidak bisa bermain jika Jerman lolos ke babak kedua,” ujar Loew. Loew tidak ingin meratapi kekalahan atas Serbia. Menurutnya, ada sisi positif dari kekalahan itu. Yaitu, timnya belajar mengatasi tekanan dan merespon permainan bertahan lawan. Cacau dipastikan akan menggantikan tempat Klose, dan Loew mengubah formasinya. Cacau terbukti lebih efektif jika dimainkan sebagai striker tunggal. Podolski beroperasi di dekatnya

Pelatih Joachim Loew tidak punya masalah dengan urusan disiplin pemain. Striker Miroslav Klose, yang terkena kartu merah dan absen saat melawan Ghana, akan kembali berlaga. Namun Bastian Schweinsteiger dan Jerome Boateng cedera dan diragukan bisa bermain. Toni Kroos akan menggantikan Schweisnteiger. Holger Badstuber mengisi tempat yang ditinggalkan Boateng. Playmaker Mesut Oezil akan berlaga, meski sedang berduka akibat kepergian sang nenek menghadap Tuhannya. Joachim Loew tetap akan mewaspadai Rooney, dengan menginstruksikan pemain belakangnya untuk mengamatinya sepanjang laga. Rooney mungkin akan mengalihkan perhatian pemain belakang Jerman dari Jermain Defoe.

Jerman masih menunggu kebugaran gelandang Bastian Schweinsteiger yang masih dibalut cedera paha. Loew menyebut pemain Bayern Muenchen itu sebagai tanda tanya besar. Satu-satunya pemain yang sudah dipastikan absen besok adalah striker Jeronimo Cacau karena cedera otot. Pemain belakang Jerome Boateng juga kemungkinan besar akan absen bermain karena cedera betis. Namun striker Miroslav Klose sudah bisa bermain setelah menjalani skorsing kartu merah.

Pelatih Jerman, Joachim Loew memuji permainan anak-anak asuhnya yang seperti sudah layak menjadi juara. “Tim melakukan segalanya hampir sempurna hari ini. Hasilnya adalah hampir luar biasa karena Argentina memiliki tim pertahanan yang kuat. Itu terlihat di babak pertama sebelum akhirnya kami bisa mencetak banyak gol,” kata Loew.

Sementara di kubu Argentina melalui penyerangnya Carlos Tevez mengakui bahwa permainan mereka kali ini cukup buruk.”Kami baru saja memainkan sebuah permainan yang buruk. Jika Anda membuat kesalahan seperti itu, maka Anda pulang. Kami tahu Jerman sangat berbahaya lewat umpan-umpan lambung dan serangan baliknya,” aku Tevez yang masih kecewa dengan permainan timnya malam itu.

Gelandang Timnas Jerman dan Bayern Munich, Bastian Schweinsteiger yang kerap tampil di sektor sayap akan mengubah posisinya untuk memaksimal di sektor tengah. Saat ini pemaian yang berusia 25 tahun ini sudah menjalani 79 pertandingan untuk Jerman. Jika prestasi ini terus dijalaninya, bukan tidak mungkin dia bisa mematahkan rekor legenda Jerman, Lothar Matthaus yang menjalani 150 penampilan untuk negaranya. Namun, dia telah menghabiskan sebagian besar perjalanannya di posisi gelandang. Meski demikian, dia sangat kompeten dengan posisinya saat ini. Jajaran pelatih tim menilai dia tampil hebat di sektor sayap dan tengah Jerman. “Perbedaan besar bagi saya adalah mampu bermain di posisi favorit saya, di tengah tengah lapangan. Louis Van Gaal (Pelatih Bayern) memberikan kesempatan itu kepada saya. Ini berjalan baik. Saya bisa bermain bagus karena seluruh pemain di tim bermain bagus,” paparnya. Dia mengatakan bahwa dirinya perlu berterima kasih kepada Van Gaal. “Mungkin pelatih saat ini tidak ada pilihan untuk menggantikan posisi (Michael) Ballack dan (Owen) Hargreaves, seperti persaingan di lini tengah Bayern,” katanya.

Pelatih timnas Jerman, Joachim Loew mengatakan, tidak hanya ada peningkatan dalam penampilan Schweinsteiger, tetapi dia juga mampu mengubah karakter bermainnya. “Schweinsteiger sudah berhasil tampil luar biasa selama dua tahun terakhir ini,” kata Loew. Menurut Loew, sejak di Euro 2008 Schweinsteiger sudah memiliki tanggung jawab yang bagus di dalam tim. “Dia sangat fokus, dia tahu tanggung jawabnya dan kami bisa melihat itu saat dia hadir di kamp pelatihan. Saya sangat senang, karena dia tenang saat timnya berhasil memenangkan pertandingan. Dia mengatakan bahwa pertandingan ini belum berakhir,” papar Loew

Rahasia Kemenangan Jerman

Kalau bukan karena semangat tim yang luar biasa, tentu sulit mewujudkannya. Suporterlah yang membuat semangat “Der Panzer” meledak-ledak hingga merangsek Argentina dengan skor telak 4-0. “Tepat sebelum laga (lawan Argentina), kami bersama-sama menyaksikan film tentang adegan suporter yang memberikan dukungan (lawan Inggris) di Jerman,” ungkap Loew setelah pertandingan di Stadion Green Point, Cape Town, Sabtu (3/7/2010). “Kami memperlihatkannya kepada tim tepat sebelum berangkat ke pertandingan. Itu film dari berbagai pendukung di banyak tempat dan memperlihatkan suporter-suporter di Jerman bergembira selama laga versus Inggris. Saya rasa itu motivasi terbaik bagi tim kami,” tambahnya.

Sama seperti ketika melawan “Three Lions”, Jerman juga mengandalkan kekompakan tim saat menghadapi “Albiceleste”. Dengan formasi 4-2-3-1, para pemain Jerman bekerja sama membangun pertahanan maupun serangan secara serentak. Mereka menempati celah-celah yang ditinggalkan pemain Argentina.

Jerman boleh menghancurkan dua tim kuat Inggris dan Argentina sebelum mereka tiba di semifinal. Tapi mereka menyadari akan bertemu lawan yang lebih kuat lagi: Spanyol. Hal itu disampaikan sendiri oleh pilar lini depan Jerman, Miroslav Klose, dalam konferensi pers di markas tim di Erasmia, Pretoria, Minggu (4/7/2010), menjelang duel kedua tim hari Rabu lusa di Durban. “Spanyol dipastikan lebih baik daripada lawan-lawan kami sebelumnya, Inggris dan Argentina. Mereka tim yang luar biasa,” ujar penyerang berusia 32 tahun itu, yang sejauh ini telah mendulang empat gol. “Saya sudah melihat rekaman pertandingan mereka melawan Paraguay. Partai yang sangat seru. Tapi itu menunjukkan bahwa Spanyol bukannya tidak terkalahkan. Kami harus menyaring kelemahan-kelemahan mereka, lalu menyerangnya,” sambung Klose dikutip Reuters.

Dua tahun lalu Jerman kalah 0-1 dari Spanyol di final Piala Eropa di Wina, Austria. Tapi untuk menjadikan itu sebagai acuan, Klose menepisnya. “Kita tak bisa membandingkan banyak pertandingan. Membandingkan pertandingan kami melawan Argentina Sabtu kemarin dengan di tahun 2006 juga tidak bisa. Ini tim-tim yang berbeda, dengan pemain-pemain yang berbeda.” “Spanyol tetap menjaga supremasinya di Eropa. Tapi dalam hal-hal kualitas, saya pikir kami juga telah meningkat dengan baik,” sambung pemain yang piawai dalam bola-bola atas itu. “Beberapa tahun lalu orang-orang bilang, menyedihkan sekali tidak ada penyerang atau gelandang-gelandang kreatif (di Jerman 2006). Tapi waktu telah membuktikan bahwa mereka salah.”

Adu penalti

Franz Beckenbauer optimistis Jerman akan menjuarai Euro 2008 ini. Namun, Der Kaizar menilai Michael Ballack dkk baru bisa mengalahkan Spanyol melalui drama adu penalti. Beckenbauer mengharapkan partai final yang akan berlangsung di Ernst Happel Stadium itu berlangsung menarik dengan banyak gol yang tercipta. “Saya berharap pertandingan final nanti banyak tercipta gol,” harap legenda sepakbola Jerman itu seperti dilansir Goal, Sabtu (28/6/2008).

Meski begitu, Beckenabuer menilai pertandingan final akan berlangsung ketat. Tapi, Sang Kaisar tetap berkeyakinan Jerman bakal menjuarai Euro 2008 lewat drama adu penalti. “Pertandingan ini akan disaksikan jutaan masyarakat diseluruh dunia. Jadi, saya ingin ada banyak gol, imbang, extra-time dan kemudian Jerman menang lewat drama adu penalti, tentunya,” ujar Sang Kaisar. Bukan tanpa alasan Beckenbauer optimistis begitu tinggi. Pasalnya, Jerman belum pernah kalah melalui drama adu penalti, sejak turnamen Euro 1976. Ketika itu, Der Panzer kalah dari Republik Ceska setelah tendangan Uli Hoeness mengenai mistar gawang. Sejak saat itu, Jerman tak pernah kalah lewat drama adu penalti selama 26 tahun.

Pemain bintang

  • Miroslav Klose (Bayern Muenchen) Tak terlalu diperhitungkan di Muenchen, tapi bagi timnas Jerman, Klose masih pemain penting. Topskor Piala Dunia 2006 ini sudah tampil 93 kali dan mencetak 48 gol untuk Jerman hingga 2009. Klose berpeluang menjadi pemain keenam Jerman yang menembus rekor 100 kali penampilan pada Piala Dunia tahun depan. Meski bukan salah satu striker berbahaya di level klub, Klose tetap akan menyita perhatian publik sepakbola dunia. Ia adalah figur yang bisa mengubah hasil akhir pertandingan, karena kemampuannya menembak dari semua posisi, atau menanduk bola dengan sempurna. Klose absen saat melawan Ghana. Kini dia akan dimanjakan oleh umpan-umpan Oezil. Jika John Terry melakukan kesalahan sedikit saja, Klose dipastikan akan menghukum Inggris.
  • Mesut Ozil (Werder Bremen) Mungkin Ozil belum jadi pemain bintang di timnas Jerman saat ini. Tapi, gelandang Werder Bremen ini berpotensi menjadi pemain bintang yang baru. Kehadiran Ozil diharapkan menumpahkan kreativitas yang dibutuhkan Jerman.

Susunan Pemain

Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 71′), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (18-Toni Kroos 77′), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 13-Thomas Mueller (15-Piotr Trochowski 83′), 11-Miroslav Klose

Spanyol

Lebih dari setengah abad lamanya Spanyol tidak menjejak empat besar Piala Dunia. Saat puasa jangka panjang itu berakhir, maka hari tersebut menjadi momen yang indah bagi sepakbola Spanyol. Kali terakhir Spanyol berlaga di empat besar terjadi di Piala Dunia 1950. Ketika itu empat negara kontestan diadu dalam sistem grup di mana juara dan runnerup berhak atas tiket final. Tim Matador menghuni posisi juru kunci, berada di bawah Uruguay, Brasil, dan Swedia. Telno Zarra dkk. mencatat satu hasil imbang 2-2 ketika menghadapi Uruguay, kalah 1-4 dari Brasil dan 1-3 dari Swedia.laga dramatis. “Kami berada di empat besar Piala Dunia. Ini merupakan momen yang bagus bagi persepakbolaan Spanyol,” tukas pelatih Vicente del Bosque di Reuters. “Melawan Paraguay memang banyak hal yang positif yang kami tunjukkan. Namun kami masih belum berada dalam posisi nyaman. Bagi kami tampil dengan rasa nyaman sungguh penting,” lugas eks pelatih Real Madrid itu.

Kini 60 tahun setelah Piala Dunia di Brasil tersebut, Spanyol kembali menjejak babak empat besar. Kepastian ini didapat usai mengkandaskan Paraguay, Minggu (4/7/2010) dinihari WIB lewat

Nama besar dengan segudang pemain berkualitas dunia tak selamanya memberi jaminan untuk bisa sukses di Piala Dunia. Itulah yang terjadi pada Spanyol. Pasukan La Roja sejauh ini selalu mengalami persoalan serius untuk menjadi juara di pesta Piala Dunia. Pencapaian terbaik Spanyol di turnamen ini hanya sampai peringkat empat saja. Itupun terjadi pada Piala Dunia 1950 di Brasil. Kini berbekal sebagai juara Eropa 2008, secara psikologis Spanyol mempunyai kepercayaan yang besar untuk membuat sejarah di Piala Dunia.

Tak banyak yang memperhitungkan Timnas Spanyol saat gelaran Piala Dunia empat tahun lalu. Tapi setelah menjadi kampiun Euro 2008, La Furia Roja, julukan Spanyol, menjelma dari tim Kuda Hitam menjadi tim favorit juara Piala Dunia 2010. Kesuksesan dua tahun lalu di Swiss/Austria telah mematahkan kutukan perempat final. Setelah menjadi runner-up Euro 1984 dan merebut medali emas di Olimpiade Barcelona 1992, Spanyol seakan mendapatkan kutukan tak pernah melaju lebih jauh dari perempat final. Saat tampil di Euro 1996 dan 2000 serta Piala Dunia 1994 dan 2002, langkah The Red Fury mentok di babak 8 Besar. Spanyol sempat dibuat ketar-ketir kutukan itu berlanjut di Euro 2008, ketika juara dunia Italia menahan imbang mereka tanpa gol dan memaksa terjadinya adu tendangan penalti.

Ternyata keberuntungan mereka berubah. Berkat penyelamatan saat adu penalti yang dilakukan sang kiper, Iker Casillas, Tim Matador yang saat itu ditukangi Luis Aragones lolos ke semi final dan pada akhir turnamen memboyong pulang trofi juara. “Di atas kertas kami difavoritkan, namun itu harus kami buktikan di lapangan. Tidak ada yang akan membuat hal ini mudah bagi kami, kami harus bekerja sangat keras,” ujar bek Raul Albiol dilansir dari googlenews.com, baru-baru ini. “Kami bermimpi mengangkat trofi juara. Kami antusias, percaya diri dan memiliki hasrat serta mental juara. Selain memiliki pemain berkualitas, semangat tim, kebersamaan dan atmosfer kondusif di ruang ganti pemain menjadi nilai tambah kami,” sebut Albiol

Bermaterikan sederet pemain muda top dunia, tim yang sekarang diarsiteki Vicente del Bosque ini diprediksi bakal tampil eksplosif menghancurkan lawan-lawan mereka di Afrika Selatan 2010. Del Bosque yang mengisi jabatan pelatih sejak 2008 berjanji melanjutkan kesuksesan Aragones. Sejauh ini Del Bosque membawa pasukannya menorehkan catatan impresif dengan merebut 22 kemenangan dari 23 partai yang dilakoni La Furia Roja. Termasuk menyapu bersih 10 kemenangan di kualifikasi Piala Dunia 2010. Satu-satunya kekalahan yang dirasakan Spanyol di bawah kepemimpinan Del Bosque saat ditekuk Amerika Serikat 0-2 di Piala Konfederasi tahun lalu.

Pelatih berusia 59 tahun ini memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Aragones. Del Bosque lebih kebapakan dan mengeksplorasi talenta terbaik skuatnya. Di Afrika Selatan, tim yang sebagian besar dihuni pemain Real Madrid dan Barcelona ini membidik minimal lolos ke semi final. “Kami menyadari Piala Dunia bisa jadi momen kami dan merebut titel juara. Namun kami harus berhati-hati dan memasuki turnamen ini dengan rendah hati,” sebut sang kreator serangan, Xavi. Melanjutkan sukses besar di Austria-Siwss, skuad La Roja lolos ke putaran final Piala Dunia 2010 dengan nilai sempurna dari 10 pertandingan. Rekor fantastis ini hanya dinodai oleh kegagalan Spanyol menjuarai Piala Konfederasi 2009 setelah dikalahkan Amerika Serikat di semifinal.

Masih ada dua babak lagi yang harus dilalui oleh juara Euro 2008 itu untuk bisa memenuhi impian mereka menjadi raja dunia. Namun keberhasilan mengakhiri puasa enam dasawarsa ini patut untuk dirayakan. “Tidak ada pencapaian kecil. Seluruh tim bermain luar biasa. Dengan segala kualitas yang kami miliki, saya yakin kami bisa melaju lebih jauh,” tandas kapten Iker Casillas

Di kubu Spanyol, tekad untuk mengulangi sukses di Piala Eropa 2008 masih menjadi motivasi Spanyol. Namun, La Furia Roja kerap buntu jika bertemu tim-tim yang bermain defensif atau bertahan rapat–ambil contoh kala menghadapi Swiss di fase grup dan melawan Paraguay di perempatfinal. Repotnya, pertahanan Jerman juga tengah kokoh-kokohnya.

Kekuatan Spanyol

  • Spanyol merupakan salah satu tim yang istimewa. Tim yang kini menghuni rangking teratas FIFA ini selalu menyuguhkan permainan sepakbola indah dengan umpan-umpan pendek yang atraktif.
  • Dilihat dari segi materi pemain, Spanyol memiliki segudang pesepakbola dengan bakat alami yang luar biasa. Seluruh lini memiliki kekuatan yang relatif merata dan seimbang. Oleh karena itu kualitas tim keduanya pun tidak berbeda jauh dengan tim utama.
  • Tim akan dipimpin oleh Iker Casillas. Salah satu kiper terbaik dunia ini memiliki reflek yang sangat baik sehingga sering kali melakukan penyelamatan gemilang.
  • Jantung pertahanan Spanyol akan dikomando oleh Carlos Puyol. Bek Barcelona ini terkenal akan kedisiplinan dan keuletannya dalam menjaga pemain lawan. Bersama Joan Capdevila, Sergio Ramos dan Carlos Marchena akan menjelma menjadi benteng pertahanan yang sulit ditembus lawan.
  • Di lini tengah, Spanyo miliki sederet gelandang terbaik dunia. Xavi, Andres Iniesta, Xabi Alonso, David Silva dan Marcos Senna siap menyuplai bola ke barisan depan. Sementara posisi striker akan diisi oleh duet maut David Villa dan Fernando Torres yang selalu menjadi mimpi buruk lawan.
  • Pengalaman pelatih Vicente del Bosque dalam sepakbola telah diakui oleh seluruh dunia. Del Bosque telah mengantarkan Real Madrid meraih segalanya di level klub. Selama 1999-2003 di bawah asuhannya, El Real meraih 7 titel juara.
  • Dengan didukung oleh materi pemain dengan kualitas nomor wahid, Del Bosque diharapkan dapat meneruskan prestasi Luis Aragones yang membawa Spanyol menjadi kampiun Eropa, dengan menjuarai Piala Dunia 2010.
  • Gaya permainan yang agresif, tanpa alpa memeragakan sepakbola indah menjadi kekuatan Spanyol. Kemampuan pemain juga hampir merata di setiap sektor sehingga tak berlebih untuk menjadikan tim ini pantas diunggulkan. Tim Spanyol akan mempunyai dua persoalan ketika datang ke Afrika Selatan nanti; strategi bermain yang harus luwes dan cara menghadapi lawan yang mungkin saja bermain kotor.

PEMAIN BINTANG

  • Gerard Piqué (Barcelona) Dia menjadi andalan dalam skuad Barcelona. Berbekal postur tubuh yang jangkung, kecepatan, dan memiliki sense yang sangat baik dalam bermain telah membuatnya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di dunia saat ini.
  • Xavi Hernández (Barcelona) Bintang Barcelona ini menjadi sosok paling penting dalam skuad Del Bosque. Dengan hanya satu atau dua sentuhan saja, ia bisa memberikan peran yang sangat penting buat rekan-rekannya.
  • Fernando Torres (Liverpool) Dia tak cuma memiliki kemampuan mematikan buat lini belakang lawan, namun juga sangat cerdas menyiasati hadangan setiap pemain belakang lawan.Berbeda dengan David Villa yang hanya berstatus sebagai striker murni, El Nino juga bisa memberi perlawanan pada pemain belakang lawan dan memberikan Villa ruang yang cukup untuk dapat membuat gol. Di laga pertama, Fernando Torres menjadi salah satu emergency change, tapi dia gagal menyelamatkan Spanyol dari kekalahan. Kini, Torres akan berduet dengan David Villa, seperti ketika di Euro 2008. Keduanya adalah duet terbaik di dunia.
  • David Villa: Ia mencetak gol sensasional ke gawang Honduras, dan banyak mengirim umpan ke kotak penalti. Kemampuannya mengoyak gawang lawan membuatnya dijuluki salah satu striker terbaik di muka bumi saat ini. Pertahanan Cili dipastikan kerja keras mencegahnya berkeliaran dan menembak dari dalam kotak penalti.

Harapan Spanyol pun kembali ditautkan pada David Villa. Penyerang berusia 28 tahun ini mencetak lima dari enam gol ‘Tim Matador’ dalam turnamen ini. Tetapi, ini juga membuktikan kalau skuad arahan Vicente Del Bosque agak terlalu bergantung kepada Villa. Bagaimana jika akhirnya bek-bek Jerman juga sukses mematikan pergerakan Villa?

David Villa boleh menjadi pahlawan berkat gol tunggalnya ke gawang Paraguay. Namun, kehadiran Cesc Fabregas di lapangan tak kalah berartinya bagi Spanyol. Tak seperti Villa, yang selalu bermain di semua lima laga yang telah dilakoni Spanyol, kesempatan bermain Fabregas lebih sedikit. Dia baru bermain tiga kali dengan total waktu 93 menit, itu pun kebanyakan sebagai pemain pengganti. Posisi gelandang di starting eleven Spanyol selalu ditempati oleh Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Xabi Alonso dan Sergio Busquets. Alhasil, kapten Arsenal itu harus menepi ke bangku cadangan. Tapi, bukan berarti kehadiran Fabregas tak krusial. Setidaknya hal ini terlihat dalam laga melawan Paraguay, Minggu (4/7/2010) dinihari WIB. Fabregas masuk di menit 56 untuk menggantikan Fernando Torres yang lagi-lagi belum tampil dalam form terbaiknya.

Seketika Fabregas masuk, ‘Tim Matador’ yang hampir satu jam pertandingan mandek perlahan-lahan mulai bisa membongkar pertahanan Paraguay. Setidaknya statistik mengatakan demikian. Dalam data yang dilansir Opta, Spanyol melepaskan 15 tembakan dalam laga tersebut, yang mana 11 di antaranya hadir setelah Fabregas masuk. Gol Spanyol pun akhirnya lahir setelah dirinya berada di lapangan. Kini, Vicente del Bosque punya pilihan bagus, andai Spanyol mengalami kebuntuan lagi.

Selain David Villa yang mencetak gol kemenangan, Spanyol harus berterima kasih kepada Iker Casillas. Sang kiper punya peran besar melapangkan jalan tim ‘Matador’ ke semifinal. Namun Spanyol juga beruntung punya Casillas. Kiper berjuluk ‘Santo Iker’ itulah yang menjadikan gawang Spanyol tetap perawan selama 90 menit. Setidaknya dua penyelamatan penting ia buat dalam pertandingan. Penyelamatan pertama adalah saat ia dengan jitu menangkap (menangkap, bukan sekadar menepis) sepakan penalti Oscar Cardozo di menit 60. Yang kedua ia buat di penghujung laga saat ia menolak sepakan Roque Santa Cruz setelah sempat nyaris membuat blunder dengan tidak lengket menangkap tendangan deras Lucas Barrios. Bila saja Casillas gagal menahan penalti dan menepis sepakan Santa Cruz, belum tentu Spanyol berhasil melangkah ke empat besar Piala Dunia pertama mereka sejak 1950 itu. “Casillas luar biasa. Dia membuat dua penyelamatan mengagumkan dan dia jelas berkontribusi besar buat sukses kami,” sanjung pelatih Spanyol Vicente del Bosque di Reuters. Tidak cuma Del Bosque yang menyanjung kipernya yang berusia 27 tahun itu. Pujian juga dilayangkan oleh arsitek Paraguay Gerardo Martino. “Tidak diragukan lagi, dia sangat menentukan,” tukas Martino.

Iker Casillas berperan besar mengantar Spanyol ke semifinal Piala Dunia 2010 dengan menahan penalti Paraguay. Apa resepnya? Ternyata berkat saran dari Pepe Reina. Tendangan Cardozo yang meluncur menuju sisi kiri bawah Casillas berhasil ditebak oleh kiper Real Madrid itu. Bukan sekadar ditepis, tapi bola berhasil ditangkap dengan sempurna.

Rupanya, tebakan jitu Casillas itu adalah berkat saran Reina, kiper ketiga Spanyol, yang mengamati pola tendangan Cardozo saat Paraguay melakoni adu penalti melawan Jepang di perdelapanfinal. Kiper Liverpool itu yakin, Cardozo takkan menendang ke arah yang sama dengan sebelumnya. “Pertandingan tadi bisa membuat Anda kena serangan jantung. Banyak-banyak terima kasih buat Reina yang mengatakan ke mana dia (Cardozo) akan menendang,” aku Casillas seperti diwartakan Reuters. Sepakan Cardozo yang menuju sisi kiri kiper memang berbeda dengan saat ia menentukan kemenangan Albirroja atas Jepang. Saat itu, Cardozo menceploskan bola ke arah kanan kiper Eiji Kawashima.

Oscar Tabarez hanya akan melakukan dua perubahan. Menurunkan Mauricio Victorino sebagai pengganti Diego Godin, dan Alvaro Fernandez menjadi starter — mengisi tempat Alvaro Pereira. Uruguay punya masalah disiplin, dengan tiga pemain telah terekan kartu kuning. Mereka berpotensi kehilangan salah satunya jika mencapai semifinal.

Susunan Pemain Spanyol: 1-Iker Casillas; 15-Sergio Ramos, 3-Gerard Pique, 5-Carles Puyol, 11-Joan Capdevila; 14-Xabi Alonso (Carlos Marchena ’90+2), 8-Xavi, 6-Andres Iniesta, 16-Sergio Busquets; 9-Fernando Torres (Fernando Llorente ’59), 7-David Villa (Pedro Rodriguez ’88).

Tidak bisa dipungkiri, pasukan Joachim Loew ini tengah on-fire. Dua laga sebelumnya, Jerman selalu memetik kemenangan dengan skor menyakinkan. Terlebih, lawan-lawan mereka adalah tim yang berstatus favorit juara. Di babak 16 Besar, Philipp Lahm dkk. sukses menghancurkan Inggris dengan skor 4-1. Maju ke babak berikutnya di perempatfinal, Die Mannschaft tampil mengesankan dengan melumat tim kuat lainnya, Argentina lagi-lagi dengan skor mencolok 4-0. Sedangkan Spanyol relatif lebih sulit meraih kemenangan atas lawan-lawannya di fase knock out. Melawan Portugal dan Paraguay, La Furia Roja cuma bisa menang tipis dengan skor 1-0. Jerman memiliki sebuah keuntungan daripada Spanyol yang belum menampilkan permainan terbaiknya sama seperti ketika mereka menjuarai Euro 2008

Jerman dengan sepakbola menyerangnya dan produktifitas gol yang tinggi akan jadi lawan Spanyol di semifinal. Tapi itu tak berarti ‘Pasukan Matador’ akan bermain bertahan, justru sebaliknya, Spanyol akan tampil ofensif. Jumlah gol yang mencapai 13 serta menempatkan dua pemainnya, Thomas Mueller dan Miroslav Klose, di daftar topskorer dengan masing-masing empat gol sudah menggambarkan kekuatan Jerman muda arahan Joachim Loew di Afrika Selatan ini. Inggris dan Argentina adalah dua raksasa yang sudah merasakannya saat dibantai dengan skor telak 1-4 dan 0-4 di dua babak sebelumnya. kini Spanyol akan jadi lawan berikutnya Der Panser di fase empat besar. Spanyol di lain sisi juga belum tampil seratus persen maksimal dan bisa tampil gugup seperti dalam partai terakhir melawan Paraguay.

Apakah ini artinya Spanyol akan meninggalkan gaya menyerang dan tiki taka yang selama ini mereka anut, setidaknya untuk mengamankan gawang Iker Casillas dari gempuran Lukas Podolski dkk? Ini adalah pertemuan lanjutan dari final Eropa 2008 saat Spanyol menaklukkan Jerman 1-0. Del Bosque menyadari Jerman kini tak sama dengan yang dua tahun lalu dan balik memuji keampuhan Loew dalam meramu skuad.

Prediksi Hasil pertandingan Menurut Koran Anak Indonesia :

Jerman vs Spanyol : 3 – 2

Miroslav Klose

Arne Friedrich

David Villa


Sumber: http://korananakindonesia.wordpress.com

No comments:

Post a Comment